Home > Alif

Waktu Mustajab untuk Berdoa dan Adab yang Benar Agar Keinginan Dikabulkan

Selain waktu mustajab untuk berdoa, adab berdoa juga penting diperhatikan umat Islam.

Selain persoalan waktu, adab berdoa juga patut untuk diperhatikan oleh umat Islam. Dikutip dari buku yang sama disebutkan bahwa aturan-aturan khusus yang seharusnya kita penuhi ketika hendak berdoa di antaranya adalah:

1. Menghadap kiblat

Berdasarkan sebuah hadits, "Rasulullah datang ke tempat wukuf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus menerus berdoa sehingga tenggelam matahari”.

Dari Badr bin Zaid dia berkata, "Nabi shallallahu alaihi wasaliam pernah keluar ke lapangan ini untuk meminta hujan, maka beliau berdoa dan sholat Istisqa, kemudian beliau menghadap ke kiblat dan membalik kain yang beliau pakai”. (HR. Bukhari)

2. Membaca hamdalah atau pujian, istighfar dan membaca shalawat

Ini adalah perkara yang sangat penting ketika berdoa, mulailah dengan memuji Allah lalu bershalawat kepada Nabi SAW. Salah seorang sahabat Nabi berkata:Dari Fudhalah bin Ubaid radhiallahu anhu dia berka-ta: "Rasulullah SAW mendengar seorang lelaki berdoa di dalam sholatnya, dia tidak memuji Allah Ta'ala dan juga tidak bershalawat kepada Nabi SAW. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Orang ini tergesa-gesa," kemudian beliau memanggil orang itu lalu beliau berkata kepadanya atau kepada selainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa maka hendanya dia memulainya dengan memuji dan menyanjung Allah", kemudian dia bershalawat kepada Nabi SAW kemudian setelah itu baru dia berdoa sesukanya”. (HR. Abu Daud dan Tir-midzi)

3. Dengan suara lembut dan rasa takut

Allah SWT berfirman: "Berserulah (berdoa) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi sesudah (Allah SWT) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amai dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”. (QS. al A'raf: 55-56).

4. Tadharru' (merendah) kepada Allah ketika berdoa kepada-Nya

Ad-Dhara'ah (asal kata tadharru) bermakna menghinakan diri, tunduk, dan mengharap. Allah SWT berfirman:

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan." (QS. al-An'am: 42-43).

5. Memiliki keyakinan akan dijabah

Keyakinan dan berprasangka baik baik kepada Allah bahwa doa kita akan dijawab dan dikabulkan, seperti hadits berikut ini: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman: 'Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepada-Ku.'"

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berdoa maka janganlah sekali-kali dia berkata, 'Ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki’’.Akan tetapi hendaklah dia memastikan apa yang dia minta dan hendaknya dia memperbesar pengharapannya, karena Allah sama sekali tidak pernah menganggap besar sesuatu yang Dia berikan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Mengakhiri dengan ucapan Aamiin

7. Mengulangi doa dan membaca istighfar 3x

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, "Rasulullah SAW suka mengulangi doa sebanyak tiga kali dan beristighfar sebanyak tiga kali." (HR. Abu Dawud)

8. Singkat dan padat

Dari Aisyah ARA dia berkata: "Rasulullah SAW menyukai doa-doa yang singkat tapi padat maknanya, dan meninggalkan selain itu." (HR. Abu Dạud dạn an-Nawawi).

9. Hanya berdoa untuk kebaikan

Dari Jabir bin Abdillah dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, dan jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian. Jangan sampai doa kalian bertepatan de ngan saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Dia akan mengabulkan doa kalian." (HR. Muslim)

10. Betul-betul meminta (al-ilhah) kepada Allah ketika berdoa

Al-llhah maknanya mendatangi sesuatu dan komitmen berada di atasnya. Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah SAW: "Tetaplah kalian berdoa dengan Wahai Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah.'" (HR. Tirmidzi)

11. Berdoalah baik dalam keadaan lapang ataupun sulit

Dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mau doanya dikabulkan oleh Allah ketika dia mendapatkan syada' id (kesusahan) dan al-kurab (kesulitan), maka hendaknya dia memperbanyak berdoa ketika dia lapang." (HR. Tirmidzi dan al-Hakim)

12. Tidak memaksakan diri dalam memperindah lafal doa

Dari Ibnu Abbas beliau berkata, "Sesungguhnya aku mendapati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya tidak melakukan kecuali itu, yakni: Mereka tidak melakukan kecuali menjauhi hal itu." (HR. Bukhari)

13. Berwudhu sebelum berdoa, jika memungkinkan

Dalam hadits Abu Musa al-Asy'ari bahwa Rasulullah SAW meminta air lalu berwudhu kemudian beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa, "Ya Allah, ampunilah Ubaid Abu Amir." (HR. Bukhari dan Muslim)

14. Jika dia mendoakan orang lain maka hendaknya dia mulai dengan mendoakan dirinya sendiri

Dari Ubay bin Ka'ab dia berkata, "Jika Rasulullah SAW menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri." (HR. Tir-midzi).

× Image