Konsekuensi Serius di Balik Ucapan 'Sumpah demi Allah', Jangan Sembarangan Dikatakan
LEISURIAN.ID, JAKARTA -- Apakah kamu mengenal seseorang yang sering berjanji dan bersumpah atas nama Allah SWT? Sebenarnya, bagaimana sih aturan pengggunaan sumpah atas nama Allah SWT dalam Islam? Yuk simak penjelasannya.
Menurut laman Abu Khadeejah, ketika seseorang bersumpah demi Allah bahwa dia akan melakukan sesuatu pada masa depan, maka dalam Islam sumpah itu harus dipenuhi. Dengan syarat sumpah tersebut tidak mengandung hal-hal yang dilarang Allah SWT.
Apabila demi memenuhi sumpah itu, si orang tersebut harus melanggar perintah Allah dan Rasulullah SAW maka dia harus melanggar sumpahnya dan menentang apa yang dia sumpah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Barang siapa yang bersumpah untuk menaati Allah, maka hendaklah dia menaati Allah. Dan siapa pun yang bersumpah untuk tidak menaati Allah, maka dia tidak boleh melanggar perintah-Nya”. (HR Bukhāri)
Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa bersumpah untuk melakukan sesuatu, kemudian dia melihat bahwa melakukan sesuatu yang lain lebih baik daripada itu, biarkan dia menebus sumpah yang rusak, dan lakukan apa dia lihat lebih baik”. (HR Muslim).
Berdasarkan hal tersebut, jika seseorang menentang apa yang dia bersumpah (demi Allah) bahwa dia akan melakukannya, dia harus menebus setiap sumpah yang tidak dia lakukan, jika sumpah itu termasuk perbuatan yang berbeda. Akan tetapi, jika sumpah itu berkaitan dengan satu perbuatan yang ia sumpahi akan dilakukannya, yang berulang kali ia ingkari, maka ia menebus satu kali saja untuk menutupi pelanggaran yang berulang-ulang terhadap satu sumpah itu.
Tafsirnya adalah sebagai berikut:
1. Memberi makan 10 orang miskin atau memberi mereka pakaian.
2. Atau bebaskan budak yang beriman.
3. Jika tidak mampu, maka berpuasalah selama tiga hari (tiga hari itu bisa berurutan atau terpisah).
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT Alquran surat Al-Ma'idah ayat 89 yang memiliki arti:
“Allah tidak akan menyalahkan kamu atas apa yang tidak disengaja dalam sumpahmu, tetapi Dia akan menyalahkan kamu karena (melanggar) apa yang kamu niatkan dari sumpah. Jadi penebusannya adalah memberi makan sepuluh orang yang membutuhkan dari rata-rata apa yang Anda berikan kepada keluarga Anda atau pakaian mereka atau membebaskan seorang budak. Tetapi siapa pun yang tidak dapat menemukan (atau mampu membelinya), maka puasa tiga hari (diharuskan). Itu adalah penebusan sumpah ketika Anda telah bersumpah, dan menjaga sumpah Anda. Demikianlah Allah menjelaskan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu bersyukur”.
Tidak boleh bagi seorang Muslim untuk santai dengan sumpahnya sehingga dia menghindari keharusan menebusnya setelah melanggarnya atau bahwa dia selalu bersumpah demi Allah (bahwa dia akan melakukan ini dan itu) tanpa perlu. Allah berfirman: “Dan jagalah sumpahmu.” Artinya: Janganlah kamu terus-menerus bersumpah demi Allah.